Abu Dhabi telah mengeluarkan miliaran dolar untuk membuat museum-museum ternama dunia, seperti Guggenheim dan Louvre. Namun, permata budaya termegah Abu Dhabi sebenarnya adalah sebuah masjid di pinggir kota, Masjid Agung Syeikh Zayed.
Masjid ini dinamakan seperti nama pendiri Uni Emirat Arab, Syeikh Zayed bin Sultan bin Khalifa Al Nahyan, yang dimakamkan di samping masjid ini. Demikian seperti dilansir dari BBC, Kamis (2/8/2012).
Sulit memperkirakan ukuran sebenarnya masjid ini, namun tidak diragukan lagi setara dengan ukuran lima lapangan sepakbola, menjadikannya masjid terbesar di Uni Emirat Arab. Dari kejauhan, masjid ini terlihat begitu sederhana, seperti bangunan putih biasa yang muncul dari padang pasir.
Masjid ini disusun dari marmer berwarna putih susu dengan emas di atas kubahnya dan halaman marmer besar. Di malam hari, pemandangan masjid ini terlihat lebih megah daripada siangnya, 82 kubahnya menyala terang seperti puluhan bola cahaya di langit gelap.
Apabila berkunjung di luar jam peribadatan, Anda dapat memasuki masjid ini secara gratis. Pengunjung wanita diharuskan memakai abaya tradisional (jubah hitam longgar yang menutupi tubuh dan rambut) saat memasuki kawasan masjid.
Pemandu yang merupakan ahli masjid akan membawa Anda berkeliling dan menunjukkan ruang doa. Pemandu ini juga akan menjelaskan seputar Islam dan Uni Emirat Arab.
Masjid ini dilengkapi karpet buatan tangan terbesar di dunia yang ditenun 1.200 pengrajin Iran. Dengan 2.268.000 jahitan, karpet ini bernilai USD 8,2 juta. Pesona kemewahan dan kemegahannya bagaikan permata di tengah gersangnya padang pasir Abu Dhabi.
0 komentar:
Posting Komentar